IMAM ABU MANSUR 14M Your SEO optimized title

Pages

 

17/03/12

Pin It

PANGANDARAN

0 komentar



 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Read more...
Pin It

WISUDA 29 FEB 12

0 komentar

Read more...
Pin It

~ Sepucuk Surat dari Abah & Umi ~

0 komentar
~ Sepucuk Surat dari Abah & Umi ~ Anakku.. Ketika aku semakin tua, aku berharap kamu memahami dan memiliki kesabaran untukku. Suatu ketika aku memecahkan piring atau menumpahkan sup diatas meja, karena penglihatanku berkurang, aku harap kamu tidak memarahiku..... Orang tua itu sensitif selalu merasa bersalah saat kamu berteriak.... Ketika pendengaranku semakin memburuk dan aku tidak bisa mendengar apa yang kamu katakan.... aku harap kamu tidak memanggilku "tuli!", mohon ulangi apa yang kamu katakan atau menuliskannya.... Maaf Anak ku.... Aku semakin tua ketika lututku mulai lemah, aku harap kau memiliki kesabaran untuk membantuku bangun. Seperti bagaimana aku selalu membantu kamu saat kamu kecil.untuk belajar berjalan... Aku mohon, jangan bosan dengan ku. Ketika aku terus mengulangi apa yang ku katakan,,, seperti kaset rusak. Aku harap kamu terus mendengarkan aku. Tolong jangan mengejek ku atau bosan mendengarkan aku. Apakah kamu masih ingat ketika kamu masih kecil dan kamu ingin sebuah balon???? Kamu mengulangi apa yang kamu mau berulang-ulang sampai kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan... Maafkan juga bau ku..... Tercium seperti orang yang sudah tua, aku mohon jangan memaksaku untuk mandi. Tubuhku lemah, orang tua mudah sakit karena mereka rentan terhadap dingin. Aku harap, aku tidak terlihat kotor bagimu. Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil??? Aku selalu mengejar-ngejar kamu karena kamu tidak ingin mandi. Aku harap kamu bisa bersabar dengan ku , ketika aku selalu rewel. Ini semua bagian dari menjadi tua, kamu akan mengerti ketika kamu tua. Dan jika kamu memiliki waktu luang, aku harap kita bisa berbicara, bahkan untuk beberapa menit, aku selalu sendiri sepanjang waktu. Dan tidak memiliki seorang pun untuk di ajak bicara. Aku tahu kamu sibuk dengan pekerjaan, bahkan jika kamu tidak tertarik pada cerita ku, aku mohon berikan aku waktu untuk bersamamu. Apakah kamu ingat ketika kamu masih kecil???? Aku selalu mendengarkan apapun yang kamu ceritakan tentang mainan mu. Ketika saatnya tiba.... Dan aku hanya bisa berbaring sakit dan sakit, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku. MAAF kalau aku sengaja mengompol atau membuat berantakan, aku harap kamu memiliki kesabaran untuk merawatku, selama beberapa saat terakhir dalam hidupku, aku mungkin tidak akan bertahan lebih lama. Ketika waktu kematianku datang, aku harap kamu memegang tangan ku dan memberikan ku kekuatan untuk menghadapi kematian. Dan jangan khawatir,ketika aku bertemu dengan sang pencipta... aku akan berbisik padaNYA untuk selalu memberikan BERKAH padamu, karena kamu mencintai Abah & Umi mu. Terima kasih atas segala perhatianmu, nak... Kami Mencintai Mu.... dengan kasih yang berlimpah,,, Abah & Umi..
Read more...
Pin It

~ Say NO PACARAN ~

0 komentar
 ✿..:* *.:.✿ SAY NO PACARAN ✿..:* *.:.✿ ¸.•´¸.•* ♥`·.¸.¸¸. ♥♥♥♥♥♥•.¸.•´♥¸.•* ♥♥♥♥♥♥ `·.¸.¸¸. بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Semakin berkembangnya trend “pacaran” adalah merupakan kecenderungan yang ada saat ini.. Sudah bukan hal yang asing lagi, namun sudah menjadi hal yang familiar.. Dikatakan benar jika tayangan televisi dan media komunikasi lainnya mempunyai peran yang cukup penting dalam menyebarkan trend buruk ini.. Seolah-olah sudah menjadi hal biasa yang tidak perlu dipertimbangkan lagi dari segi dampak positif maupun negatifnya.. Tanpa menyadari bobot dosa yang akan ditanggungnya karena kelalaiannya dalam menjalankan hal-hal sesuai dengan syariat.. Dan yang cukup mengkhawatirkan, anak kecil di bawah umur pun sudah mulai mengenal hal tersebut.. Sudah seperti jamur atau virus saja, mudah menyebar kepada siapa saja hanya dengan melihat pada orang yang melakukan “pacaran” lalu muncul keinginan untuk mencoba menjalin hubungan yang dilarang di dalam Islam tersebut.. Seperti penyakit yang menular saja.. Lalu bagaimana wujud perhatian dan pendidikan orang tua pada anaknya terkait dengan hal ini? Padahal sudah seharusnya orang tua mempunyai pemahaman yang lebih terhadap semua hal yang seharusnya ditanamkan kepada anaknya, khususnya pemahaman tentang ajaran agama.. Karena di dalam Islam, anak lah yang bisa membawa orang tuanya kepada surga atau pun neraka tergantung pada tarbiyah yang diberikan orang tuanya.. Hal ini juga terkait dengan kedudukan anak sebagai amanah yang diberikan olehNya kepada setiap orang tua.. Namun lain kasus jika ternyata anak lah yang tidak menuruti perkataan orang tuanya meskipun ajaran yang diberikan adalah hal yang baik.. Mungkin ada unsur tidak berbakti yang ada.. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: " Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan " (Q.S. At-Tahrim: 6) * PACARAN ataupun PACARAN ISLAMI ? NO WAY !!! Lagi-lagi masih ada banyak yang menanyakan, " Boleh ga sih pacaran kalo menurut Islam? ".. " ada ga sih cara pacaran yang Islami? " Sungguh fenomena yang unik dan tak terelakkan, tidak lain hanya karena kurangnya pengetahuan mengenai ajaranNya atau karena memang sengaja melanggar laranganNya semata demi kesenangan sementara di dunia.. Sebagai umat muslim yang memahami ajaran Islam dan mau melaksanakannya, sudah pasti jika ditanya tentang masalah pacaran pasti akan bilang " Ga ada istilah pacaran di dalam Islam" Ga ada istilah ‘komitmen’ di luar pernikahan " " Ga ada pacaran yang islami..Kalaupun ada ya itu cuma buat pasangan yang pacaran setelah pernikahan ^^ Ga ada istilah pacaran sebelum pernikahan " Dan lain sebagainya.. Jadi, kalau mau pacaran yang halal ya kalo udah nikah aja ya.. ^^ Memang sulit rasanya untuk me-manage hati, mata, pendengaran, tangan, dan anggota tubuh lainnya supaya manusia yang telah dikaruniai rasa kasih sayang terhadap sesama itu bisa membedakan mana yang seharusnya dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan sehingga manusia tersebut terhindarkan dari kesalahan dalam pencarian " Jejak CINTA yang hakiki " Tidak ada yang bisa mengelak saat hati sudah mulai tumbuh rasa simpati dan suka terhadap lawan jenis.. Sudah merupakan fitrah manusia untuk menyukai terhadap lawan jenisnya.. Namun fitrah tersebut sudah seharusnya tidak dilanjutkan dengan hal-hal yang membawa kita kepada dosa.. Mulai dari memandang, maka akan muncul rasa, selanjutnya akan mengarah kepada keinginan untuk lebih mengenalnya, setelah mengenalnya maka ingin sesuatu yang hal yang lebih dari sekedar itu.. " Laa taqrobuzzina, janganlah kalian mendekati zina " Perasaan simpati jikalau terus dipupuk maka akan menjadi subur, akan menumbuhkan perasaan yang lebih jauh lagi.. Hingga akhirnya seolah-olah segalanya menjadi indah, baik yang ada di depan mata ataupun yang tidak.. Dan zinanya hati adalah jika membiarkan rasa cinta pada yang bukan muhrim di luar bingkai pernikahan itu terus berkembang, sehingga menjadi benih-benih zina yang lainnya seperti halnya zina mata karena tidak mampu menahan pandangan kepada non muhrim yang menjadi pusat simpatinya.. Berikut ini terdapat beberapa hukum yang ada dalam Al Qur’an maupun hadist yang menjadi dasar hukum jika antum-antunna yang ingin mengetahui kejelasan dan kepastian: " Dan janganlah kamu mendekati zina : sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk " (Al Isra: 32). " Zina itu banyak cabangnya, yaitu zina hati, mata, dan telinga, dan alat kelaminlah yang akan membuktikan apakah berzina atau tidak " (H.R Bukhari). " Apabila seseorang memalingkan pandangannya pada wanita (lawan jenis) yang bukan muhrimnya karena takut kepada Allah, maka Allah akan membuat dia merasakan manisnya iman " (H.R Bukhari). Dalam An-Nur/24:30-31 ada larangan untuk mengumbar pandangan, dan hadits lewat Imam Ali : " Hai Ali, hanya dijadikan halal bagimu pandangan yang pertama " (Bukhari). " Lebih baik seseorang menggenggam bara api atau ditombak dari duburnya hingga menembus kepala daripada menyentuh wanita yang bukan muhrimnya " " Hai isteri-isteri Nabi, tiadalah kamu seperti salah seorang dari perempuan-perempuan itu jika kamu bertakwa, maka janganlah kamu terlalu lembut dalam berbicara sehingga tertariklah orang yang di hatinya ada penyakit (keinginan), dan ucapkanlah perkataan yang baik " (Q.S. Al-Ahzab:32). " Jangan sekali-kali seorang lak-laki menyendiri (khalwat) dengan wanita kecuali ada mahramnya. Dan janganlah seorang wanita bepergian kecuali bersama mahramnya.” (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Ibnu Majah, Tabrani, Baihaqi dan lain-lain). " Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang tidak bersama mahramnya, karena yang ketiganya ialah syaitan " (H.R. Ahmad) Jadi, sudah jelas bahwa jawaban untuk pertanyaan “Boleh tidak sih pacaran?” atau “Ada ga sih pacaran yang Islami”, maka jawabannya adalah “TIDAK jikalau pacaran dilakukan sebelum terjadinya pernikahan” Maka setelah antum-antunna mengetahui dasar-dasar hukum ini, maka sudah seharusnya ini berarti bahwa antum-antunna sudah bisa dikatakan sebagai orang yang telah mengetahui syari’at tentang hukum pacaran dalam kacamata Islam yang sesungguhnya.. * MENCEGAH ITU LEBIH BAIK DARIPADA MENGOBATI SUATU KEBIASAAN Lalu mungkin masih banyak yang ngeyel " Lha kan pacarannya ga keterlaluan..??? Cuma curhat-curhat saja, hanya ngobrol lewat SMS saja, kan tidak saling bersentuhan dan masih banyak alasan pembelaan lainnya " Sebenarnya terserah antum-natunna.. Jika masih mau berpegang pada ajaran agama Sang Pemilik Cinta yang Hakiki Allah SWT, maka jauhilah meski itu memang sulit.. Di dalam Islam, tidak ada istilah garis Islam keras ataupun lunak.. Semua hukum Islam yang berlaku jika berasal dari Al Quran dan hadist sudah merupakan peraturan yang berlaku untuk semuanya, tidak ada posisi tawar-menawar lagi.. Jikalau memang ini aturan di dalam Islam, maka tidak ada alasan lagi untuk melanggarnya, karena antum tidak akan lepas lagi dari catatan amal / dosa malaikat Raqib-Atid.. Berbeda dengan KUHP yang kalaupun melanggarnya masih mempunyai kesempatan untuk mendapatkan keringanan hukuman.. Adalah salah jika antum-antunna menganggap bahwa pendapat ini hanya dikeluarkan oleh Islam garis keras.. Islam peduli pada perkembangan zaman, namun tidak mentolerir segala bentuk trend yang menyimpang.. Sebenarnya semuanya kembali pada pribadi masing-masing.. Mau taat pada agamaNya atau tidak.. Lebih baik mencegah dari pada mengikuti trend yang salah dengan dalih " Meskipun saya pacaran / komitmen tapi saya tau batasan-batasannya kok " Manusia tidak selalu berjalan lurus, dan kita sebagai makhluk biasa tidak akan pernah mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.. Mungkin saja perkataan dan prinsip tidak selalu bisa kita tepati.. Mencegah itu lebih mudah.. Jika kita bisa selalu berusaha untuk patuh dengan aturan di dunia, kenapa kita juga tidak selalu berusaha untuk mematuhi peraturan agama? Jika kita selalu berusaha untuk masuk kuliah meskipun kita sedang malas atau sakit sekalipun, kenapa kita tidak bisa berusaha untuk menahan rasa supaya tidak " Pacaran " yang jelas-jelas diharamkan di dalam ajaran agama?. * KOMITMEN ? NO WAY ! Hari gini, masih pakai cover " KOMITMEN " ?! Dengan tidak pacaran, bukan pula berarti bahwa kita boleh ber-komitmen sebagai wujud pendekatan ke arah pernikahan.. Bagaimanapun, di dalam komitmen pasti ada tindakan yang sulit untuk dicegah seperti munculnya perasaan simpati, bertemu pandang, menghayalkan wajahnya, saling meminjam / menukar barang milik pribadi dan hal-hal lain yang tidak jauh dari salah satu dampak dari pacaran.. Menurut saya, KOMITMEN = PACARAN.. Perbedaannya hanya terletak pada pengakuan status masing-masing individu saja.. Dan bisa saja sebuah komitmen berakhir di tengah jalan seperti halnya putus hubungan di dalam pacaran.. * TERUS YANG BENAR SEPERTI APA??? Hubungan di dalam Islam untuk proses ke arah pernikahan yang benar dan yang dibolehkan dalam syari’at islam hanyalah yang melalui tahap-tahap: (1) Ta’aruf (perkenalan) (2) Khitbah (melamar) dan (3) Menikah Jika muncul pertanyaan " lalu bagaimana cara untuk mengenal calon suami/istri jika tanpa melalui pacaran " maka jawabnya adalah dengan ta’aruf.. Dimana kedua pihak saling bertemu dan berkenalan dengan didampingi oleh orang tua atau pihak ketiga lainnya, sehingga akhirnya satu sama lain bisa saling mengenal.. Menghindari dosa adalah lebih baik.. Islam memberikan wujud pencegahan yang bersifat lebih indah dengan solusi " Pernikahan " " Jika seorang hamba menikah, maka telah menjadi sempurnalah setengah agamanya.. Maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah pada sebagian yang lainnya " (HR. Al Hakim dan Ath Thabrani dari Anas Bin Malik. Al Albani meng-hasan-kannya). * Pesan spesial untuk Akhi / Ukhti yang mengerti syari’at Lalu untuk kita yang telah mengerti syari’at, bisa dibayangkan dampak terhadap kasus-kasus ini.. Misalnya bagaimana pandangan orang terhadap seorang akhwat yang telah berani berjilbab lebar namun berani menghalalkan pacaran dengan dalih " Pacaran Islami " ataupun berani menyatakan status " Ber-komitmen " pada seorang ikhwan di luar status sudah menikah?! Dengan catatan bahwa kita memandangnya dari kacamata orang awam yang belum terlalu mengerti syari’at Islam.. Orang mungkin tidak akan percaya lagi pada Islam.. Jilbab akan dianggap hanya sebagai " cover "Kesucian nama " Jilbab " akan terkontaminasi.. Iya, mungkin jika kita yang tahu syari’at pasti akan menganggap bahwa jilbab itu sebagai suatu kewajiban bagi setiap wanita muslimah, namun bagi pihak yang belum memahami betul hakikat jilbab maka sebagian dari mereka pasti akan beranggapan bahwa tidak selamanya perempuan berjilbab itu wanita baik dan tidak semua wanita tak berjilbab itu buruk.. Dengan munculnya opini seperti ini, maka secara tidak langsung akan merusak tarbiyah kita selama ini, yakni tarbiyah terhadap para wanita muslim untuk menjalankan kewajiban dan perintah untuk berjilbab.. Maka, marilah kita selalu belajar dan berinstropeksi diri.. Bagaimanakah yang seharusnya dan yang sebenarnya.. Saya Bukanlah makhluk yang sempurna.. Mungkin sama dengan rekan2 yang sedang belajar untuk me-manage hati, atau mungkin bahkan pengetahuannya lebih sedikit dari antum-antunna.. Hanya demi niat ‘menyampaikan meskipun hanya satu ayat.. Semoga bermanfaat.. Amin… ^^ -------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------
Read more...
Pin It

~ Seberapa Pantas Kau untuk Ku Nanti ? ~

0 komentar
~ Seberapa Pantas Kau untuk Ku Nanti ? ~ Bismillahirrahmanirrahim.. Kasih Tak Nampak Di Mata.. Penantian panjang untuk menunggu akan aku lewati hanya untukmu, meski seribu kebimbangan menghantuiku, meski ribuan keraguan menjelma atas janjimu.. Aku hanya takut, benarkah kau pantas untuk ku nanti? Kasih Tak Di Sisi.. Ku sembunyikan hati ini untuk memilih menantimu karena ku tahu aku sangat mencintaimu.. Namun bukan berarti cinta ini mampu membutakanku agar aku menerima ketikdak pastian.. Aku hanya tak tahu, benarkah kau pantas untuk ku nanti? Kasih Yang Senyumnya Kurindukan.. Senyumku ini akan ku leburkan bersama dakwah bersama pendamping yang mampu menuntunku pada Illahi.. Bagaimana aku sanggup untuk tahu bahwa kau adalah seorang yang tepat untukku, sedangkan kau sendiri pun tak tahu.. Berilah aku jawaban, benarkah kau pantas untuk ku nanti? Kasih Impian.. Bersamamu ku sadari hati ini ingin menetap, hingga waktu memberiku jawaban bahwa kau adalah pemilik hati ini.. Namun sadarilah, bila aku harus tetap menanti sedangkan kau pun tak tahu sampai kapan aku harus menanti, hati terus mengusik kesadaranku.. Maka pastikanlah jawabanmu, benarkah kau pantas ku nanti? Bila kau memang pantas aku nantikan, ijinkan aku memintamu untuk segera meminang ku dalam kesendirian.. Jangan biarkan aku dalam ragu, yakinkanlah hatiku.. Bila kau memang pantas aku nantikan, segera palingkan aku dalam kepahitan janji.. Besegeralah datangi kedua orang tuaku, jangan kau terus biarkan aku menanti dengan alasan-alasan yang tak pernah aku mengerti.. Bila kau memang pantas aku nantikan, biarkan cinta yang ada di hatimu tersimpan rapat sebelum kau halalkan aku.. Jangan kau impikan aku dengan cintamu.. *** Harapan yang diberikan kadang memang lebih besar daripada apa yang mampu dijalani, apalagi bila kekasih hati pujaan jiwa yang memberikan.. Atas nama cinta, seribu tahun pun mau menanti asal bisa dimiliki sang kekasih.. Wahai Diri sadarilah, sudah beberapa kali Kita membuat sebuah torehan tentang mirisnya hati ini bila masih ada seorang muslimah yang mau menanggung ketidakpastian.. Semua hanya atas dasar cinta bersulam janji.. Baru diberi SmS rayuan, chat gombal, pesan yang melayang-layangkan hati, kamu sudah mau meruntuhkan izzahmu, kehormatanmu yang kamu selalu gadang-gadangkan.. Tapi dihadapan ikhwan genit yang suka mengobral janji, kamu sudah tertunduk mengangguk.. Ukhti fillah, jagalah hatimu karena syetan selalu mengintai hidupmu.. Bukankah saya sudah sering torehkan dalam tulisan sebelumnya, bila memang ada seorang ikhwan yang serius padamu, dia tidak akan mampu mengumbar cintanya padamu.. Justru dia akan menjaga cintanya dan cintamu sampai kamu halal baginya.. Kalaupun ikhwan itu belum sanggup meminangmu, dia tidak akan mengobral janji-janji yang membuatmu terhanyut.. Yakinlah ukhti, Allah Azza Wa Jalla tak akan membiarkanmu dalam kesendirian, jadi sadarilah, dia akan datang di saat yang tepat untukmu.. Namun sebelum dia datang dan pada akhirnya kamu tautkan cinta dan pengabdianmu padanya, jagalah hatimu untuknya agar dia menjaga hatinya untukmu.. Jagalah kehormatanmu agar dia pun menjaga kehormatannya sampai kalian dipertemukan kelak.. Insyaallah dalam naungan yang bernama pernikahan.. ^^ Wallahu'alam Bishawab.. Jazzakumullah Khoiron katsiron.. Salam Ukhuwah Fillah ^^ (¯`'•.¸**¸.•'´¯) ¸.•'´ ¯)♥♥(¯`'•.¸**¸.•'´¯) ¸.•'´ ¯)♥♥
Read more...
Pin It

~ Agar Allah Memilihkan Jodoh Untuk Kita ~

0 komentar
~ Agar Allah Memilihkan Jodoh Untuk Kita ~ “Robbi hablii milladunka zaujan thoyyiban wayakuuna shoohiban lii fiddiini waddunyaa wal aakhiroh”. (Ya robb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia & akhirat) “Allaahummaftahlii hikmataka wansyur ‘alayya min khozaa ini rohmatika yaa arhamar-roohimiin”. (Ya allah bukakanlah bagiku hikmah-mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-mu, wahai yang maha pengasih dan penyayang "Robbi innii limaa anzalta ilayya min khoirin faqiir". (Ya robb, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang engkau turunkan kepadaku). (Q.S 28 : 24) Hasbunallooh wani’mal wakiil ni’mal maula wani’man nashiir”. (Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung, Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong). (Q.S. 3 : 173 & 8 : 40). Ya Allah, Ampunilah jika aku jatuh cinta pada mahluk MU Tolonglah pelihara agar tidak berkurang cintaku untuk MU Penuhilah hatiku dengan cinta hanya untuk MU Ya Allah Jika saatnya tiba untuk menggenapkan Diin ku Pilihkanlah seorang yang hatinya hanya cinta pada MU Seorang yang Engkau cintai karena akhlak dan cintanya pada MU Ya Allah, Satukanlah kami agar dapat saling mengingatkan ketika khilaf, meluruskan ketika berbelok tak berarah dan menguatkan ketika lemah Berikan kekuatan agar kami dapat menyelesaikan persoalan dengan kesabaran, petunjuk serta perintah MU Kami mohon bimbing dan kuatkanlah cinta-cinta kami agar kami semakin cinta pada MU Agar kami memiliki keluarga Sakinah, Mawaddah Warahmah dengan Ridho MU Jadikanlah Keluarga dan keturunan kami hingga akhir zaman mengabdi hanya kepada MU Hingga diakhirat nanti kami semua dapat bertemu dengan MU A. Prinsip dasar untuk mendapatkan jodoh : 1. Mensucikan diri (hati, pikiran, dan perbuatan). 2. Pola pikir (sering salah tentang jodoh, dianggap sulit, gak mungkin, gak ada). 3. Yakin tentang qadla Allah mengenai kelahiran, rejeki, jodoh & kematian yang merupakan rahasia Allah. 4. Belum adanya jodoh bisa disebabkan oleh hubungan kita dengan Allah, diri sendiri, orang tua, keluarga, teman, dan lingkungan. 5. Beriman dan bertakwa kepada Allah (hindari syirik, ramalan, pengasihan, dll). B. Langkah-langkah untuk mendapatkan jodoh : 1. Tobat dan mohon ampun kepada Allah, lakukan koreksi diri. - Jujurlah (mungkin pernah melakukan zina, selingkuh, dll) - Memperbaiki hubungan dengan orang tua, saudara, teman, dan lingkungan (mungkin pernah berlaku dhalim, iri, dengki, mengumpat, ghibah, menghina, sombong, adu domba, anarki, dll) 2. Tingkatkan dan perbaiki ibadah (misalnya : apakah sholat kita sudah baik, sudahkah kita menunaikan zakat, puasa, haji bagi yang mampu, dll) 3. Pasrahkan kepada Allah (ikhlas) 4. Luruskan niat 5. Perbanyak silaturahim (dapat menambah rizki & memperpanjang umur) 6. Berpenampilan yang sopan 7. Dermawan, senang membantu, bershodaqoh 8. Lakukan kebaikan sekecil apapun 9. Berdo’a dengan yakin 10. Tawakkal Allah belum menampakkan jodoh kita bukan karena kita kehilangan kasih sayang dan anugerah Allah. Namun semua yang terjadi dalam hidup kita merupakan wujud kasih sayang Allah kepada kita. Insya Allah Jodoh yang akan diberikan oleh Allah adalah jodoh yang akan mendampingi kita di dunia dan akhirat bahkan hingga dihadapan Allah Ta'ala nanti. Ber doa lah terus menerus tanpa putus asa, dan jangan sekali sekali berprasangka buruk kepada Allah SWT atas takdir yang dialami. Karena lebih baik terlambat dibandingkan mendapatkan perkawinan berantakan di tengah jalan. Lebih baik jodoh dipilihkan oleh Allah ta'ala. Mengenai kapan dan siapa jodoh anda, Allah lah yang Maha Tahu. Namun usahakan jangan lepas dari ikhtiar dimana akhirnya semua juga harus diserahkan sepenuhnya kepada Allah ketika ikhtiar masih ditekadkan. Diantara ikhtiar yang dilakukan bila ada orang yang dicintai dan mencintai, hendaklah melakukan Shalat Istikharah. Mohonlah petunjuk Allah, apakah orang itu baik bagi dunia dan akhirat atau tidak. Berdoa kepada Allah mohon di dekatkan jika orang tersebut baik bagi dunia dan akhirat. Juga memohonlah untuk dijauhkan dari kejadian yang tidak menyenangkan. Mohon bila tidak cocok dapat digantikan dengan yang lebih baik. Mungkin menurut kita seseorang tampak baik dan cocok sebagai pasangan Anda, namun siapa tahu menurut Allah tidak dan sebaliknya. Janganlah ikuti saran yang diberikan oleh paranormal, karena dapat menyebabkan dan menjebak kita dalam kemusyrikan. Kemusyrikan tidak akan membuka pintu cahaya Allah tetapi malah menambah beban jiwa dan dapat membawa ke alam yang lebih kelabu. Jangan lah berfikir apakah kita di guna guna atau tidak, karena rasa keyakinan kepada Allah SWT akan menghapuskan seluruh imaginasi tentang guna guna. Hal lain yang perlu dilakukan adalah mengurus hati kita, apakah kita selama ini sudah memurnikan penuhanan kita kepada Allah SWT sebagai tuhan? Jangan sampai kita hanya menjadikan Allah sebagai pelarian ketika sedang susah. Bahkan mungkin Allah kita jadikan seperti bendera hari ini kita naikkan dan esok kita turunkan seperti yang dilakukan oleh orang orang yang munafik. Bacalah Istighfar sebanyak-banyaknya mohon ampunlah kepada Allah SWT, disamping itu, janganlah anda beribadah karena mencari jodoh. Untuk jodoh cukup dilakukan dengan doa dan ikhtiar. Selebihnya serahkan semua kepada Allah SWT
Read more...
Pin It

~ Jauh Di Mata Dekat Di Hati ~

0 komentar
~ Jauh Di Mata Dekat Di Hati ~ ~ Man Ghaba ' Anil 'ain Sallahul Qalb ~ " Jauh dimata, dekat di hati " Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.. " Tak ada yang lebih indah bagi laki-laki dan wanita yang sedang saling jatuh cinta namun takut kepada Allah untuk bermaksiat, yang penuh ketaatan kepada Allah, yang menjaga diri dan kehormatan karena Allah dan yang menahan diri dari mengikuti hawa nafsu karena Allah Dengan membangun Indahnya Mahligai pernikahan " Ya Ukhti... Bahkan jarak yang jauh yang memisahkan kita, tak lantas membuat kesetiaanku untuk menunggumu luntur begitu saja, antum bahkan lebih menjaga hati lebih dari anaa menjaga hati sendiri.. Ini bukan pengharapan, ini adalah satu ikatan iman, betapa kesetiaan kepada ALLAH membuat anaa mengikhlaskan hati untuk mengukir satu nama kecil diatas Nama besar Selain Nama ALLAH Di dalam hati.. Ya Ukhti.. Namun ku ingin kau percaya bahwa anaa adalah Ikhwan setia, semua anaa lakukan karena ALLAH, karena ingin mengharap ridho ALLAH SWT.. Maka benar dari Awal tak akan pernah ada jalinan apapun antara kita sebelum halal.. Ya Ukhti, setiap malam kupanjatkan do'a penuh harap hanya kepada Allah untuk apa yang anaa inginkan yaitu mendapat istri shalihah.. Ya Rabbku.. Berikanlah anaa pendamping hidup yang shalihah, agar kami berdua lebih banyak ingat kepada-Mu, dan lebih banyak bertasbih kepada-Mu, sesungguhnya Engkau maha mengawasi segala sesuatu.. Ya Ukhti.. Betapa indah dan tenang hari-hari penantian yang kita jalani, karena kita letakkan semua harapan kita hanya kepada ALLAH 'azza wa jalla, Rabb yang memegang kendali langit dan bumi.. Ya kita letakkan harapan itu secara penuh ikhlas dan berserah diri hanya pada Allah semata.. anaa & antum tau, sangat tau, tak satupun mahkluk yang bisa menjadi tempat pengharapan, bahkan kita tidak bisa menentukan takdir di masa depan, ALLAH lah pemegang segala keputusan.. Ya Ukhti.. maafkan aku yang tiada punya daya sedikitpun selain kekuatan dari ALLAH, karena sebab Anaa & antum sama" masih menanti maka semua ini menjadi terasa lama.. maafkan anaa ya ukhti yang kadang tak kuasa dalam kesabaran & keikhlasan.. Ku pilih engkau sebab engkau menjaga betul apa syariat ALLAH (insya ALLAH ), Dan karena aku tak mengenalmu banyak ^_^ sungguh ku tak ingin jauh lebih mengenalimu lebih sebelum Ridho ALLAH Menyampaikan semua tentangku & tentangmu.. Yang pasti penuh kelebihan & kekurangan, sama seperti Anaa.. Ya Ukhti.. seandainya detik ini ku bisa menemuimu di seberang sana maka akan segera kulakukan namun Antum telah paham bahwa masih ada amanah yang harus Anaa selesaikan disamping berusaha memenuhi syarat yang ada pada Agama kita.. Dan syariat yang harus selalu kita pegang teguh.. Ya Ukhti.. Namun kita berdua tetap tidak akan pernah tau nama siapakah yang telah tertulis di dalam Lauh Mahfuzh sebagai pendamping hidup kita, hingga kelak saatnya tiba Allah akan memperlihatkan ke kita keputusan dan takdir yang telah IA tetapkan.. Ketika Anaa ingat kalimah yang pernah anaa utarakan bahwa Kalimah " Bissmilahirohmanirohim " telah membuat anaa mengawali itu semua dengan bertawakkal pada ALLAH tentang apa yang akan menimpa kita berdua, berikhtiar tentang apa saja yang akan kita tempuh, baik buruknya telah anaa serahkan pada ALLAH.. Sebuah Awal bahwa anaa sudah mematri satu nama Seorang Akhwat, hanya ALLAH yang tau, dan ketika itu pula hanya ALLAH sebagai satu - satunya tempat terpercaya meminta & memohon Atas keindahan Rasa yang telah tercipta.. Man ghaba ' anil 'ain sallahul qalb.. " Jauh dimata, dekat di hati " Sesungguhnya jodoh kita jauh Dari pandangan kita karena ALLAH belum memperlihatkan kepada kita untuk saat ini, namun begitu dekat ketika keimanan & ketaatan yang kita perjuangkan demi mempersiapkan bekal bertemunya Anaa & Antum.. Dalam Cinta yang sebenarnya " Ridho ALLAH dalam mahligai Pernikahan " Satu hal Lagi Ukhti.. anaa harap, jika terlalu lama ini terjadi, sebuah hubungan yang sungguh tak akan pernah kita anggap ada jalinan ini, karena memang tak pernah ada jalinan sebelum halal, maka suatu saat ketika tekad telah terpatri maka anaa ingin anaa & antum segera memberi tanda bahwa Harusnya Sudah saatnya kita gapai Mahligai ridho ALLAH itu.. Karena Anaa ingat Pribahasa " ketika Anaa Menjadi Emas, Antum mau Menjadi Perak " Dan Sebaliknya " ketika Antum Menjadi Emas, Anaa Yang akan menjadi perak " Mau Berbicara ketika Salah Satu terdiam, Demi Kebaikan Insya ALLAH Dalam Lingkup tetap ridho ALLAH.. ^_^ Dan Ingat Ini Wahai Ukhti : " fa idzaa 'azamta fatawakkal 'alallaahi.. " Dan apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah.. (Ali 'imran 159) ^^ + :) " Cintailah Anaa Wahai Jodohku Yang telah tertulis Di Lauh Mahfuzh.. Dengan Cara apapun Asalkan Cara Yang Di Ridhoi ALLAH " Jaga Selalu Imanmu.. ^^ Dari : Jodohmu Yang Kini Jauh Di pelupuk Mata, Namun Dekat Di hati Suatu Saat Nanti.. Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.. ~ Cinta Hakiki ~
Read more...