BIOGRAFI IMAM ABU DAUD DAN IMAM MUSLIM BIOGRAFI IMAM ABU DAUD DAN IMAM MUSLIM | IMAM ABU MANSUR 14M Your SEO optimized title

Pages

 

15/03/12

Pin It

BIOGRAFI IMAM ABU DAUD DAN IMAM MUSLIM

0 komentar

Biografi Imam Abu Daud

Feb 4, 2011   //   by Lidwa   //   Biografi Imam Hadits  //  Comments Off
Pertumbuhan beliau
Nama:
  • Menurut Abdurrahman bin Abi Hatim, bahwa nama Abu Daud adalah Sulaiman bin al Asy’ats bin Syadad bin ‘Amru bin ‘Amir.
  • Menurut Muhammad bin Abdul ‘Aziz Al Hasyimi; Sulaiman bin al Asy’ats bin Basyar bin Syadad.
Ibnu Dasah dan Abu ‘Ubaid Al Ajuri berkata; Sulaiman bin al Asy’ats bin Ishaq bin Basyir bin Syadad. Pendapat ini di perkuat oleh Abu Bakr Al Khathib di dalam Tarikhnya. Dan dia dalam bukunya menambahi dengan; Ibnu ‘Amru bin ‘Imran al Imam, Syaikh as Sunnah, Muqaddimu al huffazh, Abu Daud al-azadi as-Sajastani, muhaddits Bashrah.
Nasab beliau:
Al Azadi, yaitu nisbat kepada Azd yaitu qabilah terkenal yang ada di daerah Yaman.
Sedangkan as-Sijistani, ada beberapa pendapat dalam nisbah ini, di antaranya:
Ada yang berpendapat bahwasan as Sijistani merupakan nisbah kepada daerah Sijistan, yaitu daerah terkenal. Ada juga yang berpendapat bahwa as sijistani merupakan nisbah kepada sijistan atau sijistanah yaitu suatu kampung yang ada di Bashrah. Tetapi menurut Muhammad bin Abi An Nashr bahwasannya di Bashrah tidak ada perkampung yang bernama as-Sijistan. Namun pendapat ini di bantah bahwa di dekat daerah Ahwaz ada daerah yang disebut dengan Sijistan
As Sam’ani mengutip satu pendapat bahwa as-sijistan merupakan nisbah kepada sijistan, yaitu salah suatu daerah terkenal yang terletak di kawasan Kabul
Abdul Aziz menyebutkan bahwasannya sijistan merupakan nisbah kepada Sistan, yaitu daerah terkenal yang sekarang ada di Negri Afganistan.
Tanggal lahir:
Tidak ada ulama yang menyebutkan tanggal dan bulan kelahiran beliau, kebanyakan refrensi menyebutkan tahun kelahirannya. Beliau dilahirkan pada tahun 202 H. disandarkan kepada keterangan dari murid beliau, Abu Ubaid Al Ajuri ketika beliau wafat, dia berkata: aku mendengar Abu Daud berkata : ?¢â‚¬?“Aku dilahirkan pada tahun 202 Hijriah”
Aktifitas beliau dalam menimba ilmu
Ketika menelisik biografi imam Abu Daud, akan muncul paradigma bahwasanya beliau semenjak kecil memiliki keahlian untuk menimba ilmu yang bermanfaat. Semua itu ditunjang dengan adanya keutamaan yang telah di anugerahkan Allah kepadanya berupa kecerdasan, kepandaian dan kejeniusan, disamping itu juga adanya masyarakat sekelilingnya yang mempunyai andil besar dalam menimba ilmu.
Dia semenjak kecil memfokuskan diri untuk belajar ilmu hadits, maka kesempatan itu dia gunakan untuk mendengarkan hadits di negrinya Sijistan dan sekitarnya. Kemudian dia memulai rihlah ilmiahnya ketika menginjak umur delapan belas tahun.
Dia merupakan sosok ulama yang sering berkeliling mencari hadits ke berbagai belahan negri Islam, banyak mendengar hadits dari berbagai ulama, maka tak heran jika dia dapat menulis dan menghafal hadits dengan jumlah besar yaitu setengah juta atau bahkan lebih dari itu. Hal ini merupakan modal besar bagi berbagai karya tulis beliau yang tersebar setelah itu keberbagai pelosok negri islam, dan menjadi sandaran dalam perkembangan keilmuan baik hadits maupun disiplin ilmu lainnya.
Rihlah beliau
Iman Abu Daud adalah salah satu Iman yang sering berkeliling mencari hadits ke negri-negri Islam yang ditempati para Kibarul Muhadditsin, beliau mencontoh para syaikhnya terdahulu dalam rangka menuntut ilmu dan mengejar hadits yang tersebar di berbagai daerah yang berada di dada orang-orang tsiqat dan Amanah. Dengan motivasi dan semangat yang tinggi serta kecintaan beliau sejak kecil terhadap ilmu-ilmu hadits, maka beliau mengadakan perjalanan (Rihlah) dalam mencari ilmu sebelum genap berusia 18 tahun.
Adapun negri-negri islam yang beliau kunjungi adalah;
  1. Iraq; Baghdad merupakan daerah islam yang pertama kali beliau masuki, yaitu pada tahun 220 hijriah
  2. Kufah; beliau kunjungi pada tahun 221 hijriah.
  3. Bashrah; beliau tinggal disana dan banyak mendengar hadits di sana, kemudian keluar dari sana dan kembali lagi setelah itu.
  4. Syam; Damsyiq, Himsh dan Halb.
  5. AL Jazirah; masuk ke daerah Haran, dan mendengar hadits dari penduduknya.
  6. Hijaz; mendengar hadits dari penduduk Makkah, kemungkinan besar saat itu perjalanan beliau ketika hendak menunaikan ibadah haji.
  7. Mesir
  8. Khurasan; Naisabur dan Harrah, dan mendengar hadits dari penduduk Baghlan.
  9. Ar Ray
  10. Sijistan; tempat tinggal asal beliau, kelaur dari sana kemudian kembali lagi, kemudian keluar menuju ke Bashrah.
Guru-guru beliau
Di antara guru beliau yang terdapat di dalam sunannya adalah;
  1. Ahmad bin Muhammmad bin Hanbal as Syaibani al Bagdadi
  2. Yahya bin Ma’in Abu Zakariya
  3. Ishaq binIbrahin bin Rahuyah abu ya’qub al Hanzhali
  4. Utsman bin Muhammad bin abi Syaibah abu al Hasan al Abasi al Kufi.
  5. Muslim bin Ibrahim al Azdi
  6. Abdullah bin Maslamah bin Qa’nab al Qa’nabi al Harits al Madani
  7. Musaddad bin Musarhad bin Musarbal
  8. Musa bin Ismail at Tamimi.
  9. Muhammad bin Basar.
  10. Zuhair bin Harbi (Abu Khaitsamah)
  11. Umar bin Khaththab as Sijistani.
  12. Ali bin Al Madini
  13. Ash Shalih abu sarri (Hannad bin sarri).
  14. Qutaibah bin Sa’id bin Jamil al Baghlani
  15. Muhammad bin Yahya Adz Dzuhli
Dan masih banyak yang lainnya .
Murid-murid beliau
Diantara murid-murid beliau, antara lain;
  1. Imam Abu ‘Isa at Tirmidzi
  2. Imam Nasa’i
  3. Abu Ubaid Al Ajuri
  4. Abu Thayyib Ahmad bin Ibrahim Al Baghdadi (Perawi sunan Abi Daud dari beliau).
  5. Abu ‘Amru Ahmad bin Ali Al Bashri (perawi kitab sunan dari beliau).
  6. Abu Bakar Ahmad bin Muhammad Al Khallal Al Faqih.
  7. Isma’il bin Muhammad Ash Shafar.
  8. Abu Bakr bin Abi Daud (anak beliau).
  9. Zakaria bin Yahya As Saaji.
  10. Abu Bakar bin Abi Dunya.
  11. Ahmad bin Sulaiman An Najjar (perawi kitab Nasikh wal Mansukh dari beliau).
  12. Ali bin Hasan bin Al ‘Abd Al Anshari (perawi sunsn dari beliau).
  13. Muhammad bin Bakr bin Daasah At Tammaar (perawi sunan dari beliau).
  14. Abu ‘Ali Muhammad bin Ahmad Al Lu’lu’i (perawi sunan dari beliau).
  15. Muhammad bin Ahmad bin Ya’qub Al Matutsi Al Bashri (perawi kitab Al Qadar dari beliau).
Persaksian para ulama terhadap beliau
Banyak sekali pujian dan sanjungan dari tokoh-tokoh terkemuka kalangan imam dan ulama hadits dan disiplin ilmu lainnya yang mengalir kepada imam Abu Daud Rahimahullah, diantaranya adalah;
  1. Abdurrahman bin Abi Hatim berkata : Abu daud Tsiqah
  2. Imam Abu Bakr Al Khallal berkata: Imam Abu Daud adalah imam yang dikedepankan pada zamannya.
  3. Ibnu Hibban berkata: Abu Daud merupakan salah satu imam dunia dalam bidang ilmu dan fiqih.
  4. Musa bin Harun menuturkan: Abu Daud diciptakan di dunia untuk hadits dan di akhirat untuk Syurga, dan aku tidak melihat seorangpun lebih utama daripada dirinya.
  5. Al Hakim berkata: Abu Daud adalah imam bidang hadits di zamannya tanpa ada keraguan.
  6. Imam Abu Zakaria Yahya bin Syaraf An Nawawi menuturkan: Para ulama telah sepakat memuji Abu Daud dan mensifatinya dengan ilmu yang banyak, kekuatan hafalan, wara’, agama (kesholehan) dan kuat pemahamannya dalam hadits dan yang lainnya.
  7. Abu Bakr Ash Shaghani berkata: Hadits dilunakkan bagi Abi Daud sebagaimana besi dilunakkan bagi Nabi Daud.
  8. Adz Dzahabi menuturkan:Abu Daud dengan keimamannya dalam hadits dan ilmu-ilmu yang lainnya,termasuk dari ahli fiqih yang besar,maka kitabnya As Sunan telah jelas menunjukkan hal tersebut.
Sifat kitab sunan Abi Daud
Imam Abu Daud menyusun kitabnya di Baghdad. Prioritas penysusnan kitabnya adalah masalah hukum, jadi kumpulan haditsnya lebih terfokus kepada hadits tentang hukum. Sebagaimana yang di ungkapkan oleh as Suyuthi bahwasannya Abu Daud hanya membatasi dalam bukunya pada hadits-hadits yang berkaitan dengan hukum saja.
Abu Bakar bin Dasah menuturkan; aku mendengar Abu Daud berkata: Aku menulis dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebanyak lima ratus ribu hadits, kemudian aku pilah-pilah dari hadits-hadits tersebut dan aku kumpulkan serta aku letakkan dalam kitabku ini sebanyak empat ribu delapan ratus Hadits. Aku sebutkan yang shahih, yang serupa dengannya dan yang mendekati kepada ke shahihan. Cukuplah bagi seseorang untuk menjaga agamanya dengan berpegangan terhadap empat hadits, yaitu; yang pertama;’segala perbuatan harus di sertai dengan niat,’ yang kedua; ‘indikasi baik islamnya seseorang adalah meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya.’ Yang ketiga; ‘tidaklah seorang mu’min menjadi mu’min yang hakiki, sehingga dia rela untuk saudaranya sebagaimana dia rela untuk dirinya sendiri.’ Dan yang kelima; ‘yang halal itu sudah jelas..’
Hasil karya beliau
Adapun hasil karya beliau yang sampai kepada kita adalah;
  1. As Sunan
  2. Al marasil
  3. Al Masa’il
  4. Ijabaatuhu ‘an su’alaati Abi ‘Ubaid al Ajuri
  5. Risalatuhu ila ahli Makkah
  6. Tasmiyyatu al Ikhwah alladziina rowaa ‘anhum al hadits
  7. Kitab az zuhd
Adapun kitab beliau yang hilang dari peredaran adalah;
  1. Ar Radd ‘ala ahli al qadar
  2. An Nasikh wal Mansukh
  3. At Tafarrud
  4. Fadla’ilu al anshar
  5. Musnad Hadits Malik
  6. Dala’ilu an nubuwwah
  7. Ad du’aa’
  8. Ibtidaa’u al wahyi
  9. Akhbaru al Khawarij
  10. Ma’rifatu al awqaat
Wafatnya beliau
Abu ‘Ubaid al Ajuri menuturkan; ‘Imam abu daud meninggal pada hari jum’at tanggal 16 bulan syawwal tahun 275 hijriah, berumur 73 tahun. Beliau meninggal di Busrah. Semoga Allah selalu melimpahkan rahmatNya dan meridlai beliau

Biografi Imam Muslim

Feb 4, 2011   //   by Lidwa   //   Biografi Imam Hadits  //  Comments Off
Pertumbuhan beliau
Nama: Muslim bin al Hajjaj bin Muslim bin Kausyaz al-Qusyairi an-Naisaburi
Kuniyah beliau: Abdul Husain
Nasab beliau:
  1. Al Qusyairi; merupakan nisbah kepada Qabilah afiliasi beliau, ada yang mengatakan bahwa Al Qusyairi merupakan orang arab asli, dan ada juga yang berpendapat bahwa nisbah kepada Qusyair merupakan nisbah perwalian saja
  2. An Naisaburi; merupakan nisbah yang di tujukan kepada negri tempat beliau tinggal, yaitu Naisabur. Satu kota besar yang terletak di daerah Khurasan
Tanggal lahir:
Para ulama tidak bisa memastikan tahun kelahiran beliau, sehingga sebagian mereka ada yang berpendapat bahwa tahun kelahirannya adalah tahun 204 Hijriah, dan ada juga yang berpendapat bahwa kelahiran beliau pada tahun 206 Hijriah.
Ciri-ciri beliau:
Beliau mempunyai perawakan yang tegap, berambut dan berjenggot putih, menjuntaikan ujung ‘imamahnya diantara dua punggungnya.
Aktifitas beliau dalam menimba ilmu
Sesungguhnya lingkungan tempat tumbuh imam Muslim memberikan peluang yang sangat luas untuk menuntut ilmu yang bermanfa’at, karena Naisabur merupakan negri hidup yang penuh dengan peninggalan ilmu dari pemilik syari’at.
Semua itu terjadi karena banyaknya orang-orang yang sibuk untuk memperoleh ilmu dan mentransfer ilmu, maka besar kemungkinan bagi orang yang terlahir di lingkungan masyarakat seperti ini akan tumbuh dengan ilmu juga. Adanya kesempatan yang terpampang luas di hadapan Imam Muslim kecil untuk memetik dari buah-buah ilmu syariat tidak di sia-siakannya.
Maka dia mendengar hadits di negrinya tinggal pada tahun 218 Hijriah dari gurunya Yahya bin Yahya At Tamimi, pada saat itu umurnya menginjak empat belas tahun.
Dan bisa juga orang tuanya serta keluarganya mempunyai andil dalam memotifasinya untuk menuntut ilmu. Para ulama telah menceritakan bahwa orang tuanya, Al Hajaj adalah dari kalangan masyayikh, yaitu termasuk dari kalangan orang yang memperhatikan ilmu dan berusaha untuk memperolehnya.
Muslim mempunyai kesempatan untuk mengadakan perjalanan hajinya pada tahun 220 Hijriah. Pada saat keluar itu dia mendengar hadits dari beberapa ahli hadits, kemudian dia segera kembali ke negrinya Naisabur.
Rihlah beliau
Rihlah dalam rangka menuntut hadits merupakan syi’ar ahlul hadits pada abad-abad pertama, karena terpencarnya para pengusung sunnah dan atsar di berbagai belahan negri Islam yang sangat luas. Maka Imam Muslim pun tidak ketinggalan dengan meniti jalan pakar disiplin ilmu ini, dan beliau pun tidak ketinggalan dalam ambil bagian, karena dalam sejarah beliau tertulis rihlah ilmiahnya, diantaranya;
Rihlah pertama; rihlah beliau untuk menunaikan ibadah haji pada tahun 220 hijriah, pada saat dia masih muda belia, pada saat itu beliau berjumpa dengan syaikhnya, Abdullah bin Maslamah al Qa’nabi di Makkah, dan mendengar hadits darinya, sebagaimana beliau juga mendengar hadits dari Ahmad binYunus dan beberapa ulama hadits yang lainnya ketika di tengah perjalanan di daerah Kufah. Kemudian kembali lagi ke negrinya dan tidak memperpanjang rihlahnya pada saat itu.
Rihlah kedua; rihlah kedua ini begitu panjang dan lebih menjelajah kenegri Islam lainnya. Rihlah ini di mulai sebelum tahun 230 Hijriah. Beliau berkeliling dan memperbanyak mendengar hadits, sehingga beliau mendengar dari bayak ahli hadits, dan mengantarkan beliau kepada derajat seorang imam dan kemajuan di bidang ilmu hadits.
Beberapa negri yang beliau masuki, di antaranya;
  1. Khurasan dan daerah sekitarnya
  2. Ar Ray
  3. Iraq; beliau memasuki Kufah, Bashrah dan Baghdad.
  4. Hijaz; memasuki Makkah dan Madinah
  5. Asy Syam
  6. Mesir
Guru-guru beliau
Perjalanan ilmiah yang dilakukan imam Muslim menyebabkan dirinya mempunyai banyak guru dari kalangan ahlul hadits. Al Hafizh Adz Dzahabi telah menghitung jumlah guru yang diambil riwayatnya oleh imam Muslim dan dicantumkan di dalam kitab shahihnya, dan jumlah mereka mencapai 220 orang, dan masih ada lagi selain mereka yang tidak di cantumkan di dalam kitab shahihnya
Di antara guru-guru beliau yang paling mencolok adalah;
  1. Abdullah bin Maslamah Al Qa’nabi, guru beliau yang paling tua
  2. Al Imam Muhammad bin Isma’il Al Bukhari
  3. Al Imam Ahmad bin Hambal
  4. Al Imam Ishaq bin Rahuyah al Faqih al Mujtahid Al Hafizh
  5. Yahya bin Ma’in, imam jarhu wa ta’dil
  6. Ishaq bin Manshur al Kausaj
  7. Abu Bakar bin Abi Syaibah, penulis buku al Mushannaf
  8. Abdullah bin Abdurrahman Ad Darimi
  9. Abu Kuraib Muhammad bin Al ‘Alaa`
  10. Muhammad bin Abdullah bin Numair
  11. Abd bin Hamid
Murid-murid beliau
Al Imam Muslim sibuk menyebarkan ilmunya di negrinya dan negri-negri Islam lainnya, baik dengan pena maupun dengan lisannya, maka beliau pun tidak terlepas untuk mendektekan hadits dan meriwayatkannya, sehingga banyak sekali para penuntut ilmu mengambil ilmu dari beliau.
Di antara murid-murid beliau antara lain;
  1. Muhammad bin Abdul wahhab al Farra`
  2. Abu Hatim Muhammad bin Idris ar Razi
  3. Abu Bakar Muhammad bin An Nadlr bin Salamah al Jarudi
  4. Ali bin Al Husain bin al Junaid ar Razi
  5. Shalih bin Muhammad Jazrah
  6. Abu Isa at Tirmidzi
  7. Ibrahim bin Abu Thalib
  8. Ahmad bin Salamah An Naisaburi
  9. Abu Bakar bin Khuzaimah
  10. Makki bin ‘Abdan
  11. Abdurrahman bin Abu Hatim ar Razi
  12. Abu Hamid Ahmad bin Muhammad bin Asy Syarqi
  13. Abu Awanah al-Isfarayini
  14. Ibrahim bin Muhammad bin Sufyan al Faqih az Zahid.
Persaksian para ulama terhadap beliau
  1. Ishak bin Mansur al Kausaj pernah berkata kepada imam Muslim: “sekali-kali kami tidak akan kehilangan kebaikan selama Allah menetapkan engkau bagi kaum muslimin.”
  2. Muhammad bin Basysyar Bundar berkata; “huffazh dunia itu ada empat; Abu Zur’ah di ar Ray, Muslim di An Naisabur, Abdullah Ad Darimi di Samarkand, dan Muhammad bin Isma’il di Bukhara.”
  3. Muhammad bin Abdul Wahhab Al Farra` berkata; “(Muslim) merupakan ulama manusia, lumbung ilmu, dan aku tidak mengetahuinya kecuali kebaikan.”
  4. Ahmad bin Salamah An Naisaburi menuturkan; “Saya me­lihat Abu Zur’ah dan Abu Hatim selalu mengutamakan Muslim bin al-Hajjaj dalam perkara hadits shahih ketimbang para masyayikh zaman keduanya.
  5. Ibnu Abi Hatim mengatakan: ” Saya menulis hadits darinya di Ray, dan dia merupakan orang yang tsiqah dari kalangan huffazh, memiliki pengetahuan yang mendalam dalam masalah hadits. Ketika ayahku di Tanya tentang dia, maka dia menjawab; (Muslim) Shaduuq.”
  6. Maslamah bin Qasim al Andalusi berkata; ” tsiqah, mempunyai kedudukan yang agung, termasuk dari kalangan para imam.”
  7. Abu Ya’la Al Khalili berkata; “dia sangat familier sekali untuk di sebutkan keutamaannya.”
  8. Al Khatib Al Baghdadi berkata; “(dia) merupakan salah seorang a`immah dan penghafal hadits.”
  9. As Sam’ani menuturkan; “termasuk salah seorang imam dunia.”
  10. Ibnul Atsir berkata; “termasuk salah seorang dari para imam penghafal hadits.”
  11. Ibnu Katsir berkata; “termasuk salah seorang dari para imam penghafal hadits.”
  12. Adz Dzahabi berkata; ” Imam besar, hafizh lagi mumpuni, hujah serta orang yang jujur.”
Hasil karya beliau
Imam Muslim mempunyai hasil karya dalam bidang ilmu hadits yang jumlahnya cukup banyak. Di antaranya ada yang sampai kepada kita dan sebagian lagi ada yang tidak sampai.
Adapun hasil karya beliau yang sampai kepada kita adalah;
  1. Al Jami’ ash Shahih
  2. Al Kuna wa Al Asma’
  3. Al Munfaridaat wa al wildan
  4. Ath Thabaqaat
  5. Rijalu ‘Urwah bin Az Zubair
  6. At Tamyiz
Sedangkan hasil karya beliau yang tidak sampai kepada kita adalah;
  1. Al Musnad al Kabir ‘Ala ar Rijal
  2. Al Jami’ al Kabir
  3. Al ‘Ilal
  4. Al Afraad
  5. Al Aqraan
  6. Su’alaat Muslim
  7. Hadits ‘Amru bin Syu’aib
  8. Al Intifaa’ bi`ahabbi as sibaa’
  9. Masyayikhu Malik
  10. Masyayikhu Ats Tsauri
  11. Masyayikhu Syu’bah
  12. Man laisa lahu illa raawin waahid
  13. Kitab al Mukhadldlramin
  14. Awladu ash shahabah
  15. Dzikru awhaami al Muhadditsin
  16. Afraadu Asy Syamiyyin
Wafatnya beliau
Imam Muslim wafat pada hari Ahad sore, dan dikebumikan di kampung Nasr Abad, salah satu daerah di luar Naisabur, pada hari Senin, 25 Rajab 261 H bertepatan dengan 5 Mei 875. dalam usia beliau 55 tahun.

0 komentar:

Posting Komentar